3 Jenis Gaya Bahasa dalam Jasa Artikel Manual

Jenis gaya bahasa dalam penulisan di dalam jasa artikel manual ini secara umum berjumlah tiga (3). Gaya bahasa akan disesuaikan dengan audiens website Anda, tentu saja, tidak bisa sembarang memilih menggunakan gaya bahasa.

Pun tidak bisa bergonta-ganti menggunakannya. Misalnya pada sebuah artikel, menggunakan gaya bahasa yang formal. Sedangkan pada beberapa artikel lainnya menggunakan jenis yang santai dan koboi.

Tentu hal tersebut akan menjadikan blog atau website sedikit rancu. Apalagi Anda merupakan orang yang berkecimpung dalam dunia digital yang sangat membutuhkan profesionalitas.

Namun, kalau artikel yang tengah Anda tulis untuk blog pribadi. Tentu sah-sah saja menggunakan bahasa yang bagaimanapun juga.

Jenis Gaya Bahasa dalam Jasa Artikel Manual

Memilih jasa penulisan artikel manual, yang benar-benar 100% ditulis oleh tangan manusia, kian waktu semakin sulit.

Pasalnya, para penulis yang tidak punya etos kerja, pun tidak punya integritas maupun tidak mempedulikan kredibilitas. Akan berbuat curang dengan berbagai hal dalam menulis artikel, mulai dari salin tempel hingga menggunakan tools atau alat spin.

Berdasarkan pengalaman kami selama lebih dari 5 tahun (sejak 2016), secara umum terdapat tiga (3) jenis gaya bahasa untuk kepenulisan artikel website.

1. Gaya Bahasa Formal

Ciri-ciri dari penggunaan bahasa yang formal di antaranya sebagai berikut:

• a) Memakai kata ganti orang kedua Anda (atau tidak memakai kata ganti subjek sama sekali);
• b) Tidak menggunakan banyak kata sapaan;
• c) Kata-kata sesuai dengan KBBI dan berpedoman pada PUEBI;
• d) Bersifat kaku.

Contoh dari penggunaan gaya bahasa formal:

“Memancing merupakan hobi yang mahal. Ternyata, piranti untuk memancing punya harga yang beragam, mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah. Mendapatkan piranti yang demikian bagus dan berkualitas dengan harga murah tidaklah mudah. Namun anggapan tersebut sudah tidak berlaku, Anda bisa mengecek katalog produk piranti memancing dari brand kami.”

Dari contoh di atas, dapat kita ketahui bahwa gaya bahasa formal cocok untuk semua hal. Mulai dari menyampaikan informasi sampai dengan promosi produk secara hard selling.

2. Gaya Bahasa Santai

Ciri-ciri dari penggunaan bahasa yang santai di antaranya sebagai berikut:

• a) Memakai kata ganti orang kedua kamu;
• b) Sedikit menggunakan kata sapaan;
• c) Kata-kata sesuai dengan KBBI dan berpedoman pada PUEBI;
• d) Bersifat santai.

Contoh dari penggunaan gaya bahasa santai:

“Tahu enggak, sebenarnya memancing itu hobi yang mahal, loh. Soalnya, piranti untuk memancing punya harga yang beragam banget, mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah! Mendapatkan piranti yang bagus dan berkualitas dengan harga murah masih sangat mungkin untuk kamu. Coba deh cek katalog produk piranti memancing dari brand kami.”

Jenis gaya bahasa santai untuk artikel website memang fleksibel. Terutama untuk promosi produk dan pengenalan brand secara jauh lebih halus. Jenis ini juga cocok untuk model story telling yang efektif.

3. Gaya Bahasa Koboi

Ciri-ciri dari penggunaan bahasa yang santai di antaranya sebagai berikut:

• a) Memakai kata ganti orang kedua lo;
• b) Banyak menggunakan kata sapaan;
• c) Kata-kata gaul;
• d) Bersifat sangat bebas.

Contoh dari penggunaan gaya bahasa koboi:

“Lo tahu enggak sih? Mancing yang katanya murah, gak gue sangka juga hobi yang mahal banget parah. Soalnya piranti untuk memancing tuh punya harga yang bervariasi, bahkan sampek jutaan! Tapi, cari piranti yang cool, berkualitas, sama murah masih bisa buat lo yang mau hemat. Gue ada rekomendasi produk piranti mancing, brand lokal lagi, cek katalog cekidot.”

Nyatanya, penggunaan jenis gaya bahasa dalam artikel koboi kurang cocok untuk promosi dan pengenalan produk Anda. Terlepas dari hal tersebut, gaya bahasa ini bisa menjadi rekomendasi untuk artikel berbasis storytelling modern.

Berdasarkan berbagai jenis gaya bahasa dalam jasa artikel manual di atas, manakah yang cocok untuk Anda gunakan dalam website?

Anda bisa konsultasi dengan kami terlebih dulu, tentu saja gratis dan belum dikenakan biaya.

Gambar oleh StartupStockPhotos dari Pixabay